undercover.co.id Kenapa Blog Lo Gak Naik-Naik? Mungkin Karena Lo Gak Ngerti User Journey. Daffa udah nulis 50 artikel di blognya. Semua SEO-nya oke. Keyword riset udah, struktur lengkap, internal link jalan. Tapi tiap buka Google Search Console, hasilnya itu-itu aja. Trafik naik dikit, turun lagi. Hampir gak ada artikel yang stay di posisi atas.
Sampai akhirnya dia sadar:
Dia nulis buat keyword, tapi gak nulis buat perjalanan pembaca.
Dan itu masalah besar. Karena SEO 2025 udah bukan lagi soal siapa yang punya keyword paling keren. Tapi siapa yang ngerti alur pikir user dari nol sampe goal.
Ini yang disebut: User Journey SEO.
Apa Itu User Journey?
User journey itu alur logis dari:
- Gak tahu
- Cari tahu
- Bandingin
- Siap beli
- Loyal
Contoh:
- “apa itu email marketing” → tahap edukasi
- “email marketing untuk bisnis kecil” → tahap consideration
- “tools email marketing terbaik” → tahap ready to decide
- “cara pakai Mailchimp step by step” → tahap post-purchase
Kalau lo punya artikel buat semua tahap ini, lo nguasain seluruh funnel pencarian user. Dan itu yang bikin brand lo jadi top-of-mind.
“Waktu gue nulis bukan cuma satu artikel per topik, tapi bikin urutan yang logis, semua metrik SEO gue naik bareng. Bukan satu artikel meledak terus mati.”
— Alvin, SEO strategist
Kenapa Lo Gak Boleh Cuma Ngejar Artikel Topik “Siap Beli”
Karena:
- Persaingannya berat
- Biaya (kalau ads) tinggi
- Lo gak bangun trust lebih dulu
User yang baru tahu soal topik, lebih butuh diajak kenalan dulu.
Dan lo bisa “ngejemput” mereka sejak awal.
Misal lo jual kursus desain:
- Artikel edukasi: “Apa itu UI/UX dan Kenapa Penting Buat Bisnis?”
- Artikel considerasi: “Perbandingan 3 Platform Belajar Desain: Mana Cocok Buat Lo?”
- Artikel action: “Cara Daftar Kursus UI/UX Online dalam 5 Menit”
- Artikel loyalty: “Cerita Alumni: Dapet Klien Pertama setelah Kursus Ini”
Lo bukan cuma muncul sekali, tapi muncul berkali-kali dalam perjalanan user.

Cara Bikin Konten Sesuai User Journey
1. Pahami pain point dan behavior audiens lo
Kalau lo targetin mahasiswa akhir, apa sih keresahan mereka?
- “Kerja freelance bisa dimulai dari mana?”
- “Takut klien kabur”
- “Gaji pertama cukup gak?”
Semua keresahan ini bisa lo urutkan dalam konten journey.
2. Breakdown keyword jadi tahap pencarian
Gunakan tools seperti:
- Ahrefs → lihat keyword diurutkan berdasarkan intent
- AnswerThePublic → lihat pertanyaan umum
- Google SERP & People Also Ask → lihat ekspektasi user
Dari situ lo bisa susun funnelnya.
3. Buat kategori artikel berdasarkan journey
Misalnya:
- Edukasi: #PahamiDulu
- Pertimbangan: #BandinginDulu
- Siap Beli: #LangsungAction
- Loyalty: #CeritaNyata
Ini bantu user tahu mereka lagi di tahap mana, dan bantu lo nyusun struktur internal link juga.
4. Masukin CTA yang nyambung dengan tahapnya
Contoh:
- Di artikel edukasi: “Lo masih baru banget? Coba baca panduan dasar dulu.”
- Di artikel pertimbangan: “Masih bingung pilih platform? Nih perbandingan real.”
- Di artikel siap beli: “Daftar sekarang, dapet bonus konsultasi 1-on-1.”
- Di artikel loyalty: “Udah alumni? Cerita dong pengalaman lo.”
CTA bukan cuma button. Tapi juga arah buat next step si pembaca.

Tips Optimasi SEO Berdasarkan Journey
- Gunakan struktur konten yang relevan (how to, listicle, opini, testimoni)
- Bikin internal link antar tahap
- Bikin breadcrumb yang nunjukin posisi artikel (Edukasi > Freelance > Copywriting)
- Gunakan meta title dan deskripsi yang sesuai tahap
- Tambahkan rich snippet (FAQ, how-to) biar makin strong di SERP
“Waktu gue pasang FAQ yang sesuai pain point user awal, ranking langsung naik 3 posisi karena Google detect itu jawaban yang beneran dicari.”
— Nesha, content lead startup edtech
baca juga
- Konten yang Dapet Backlink Organik Biasanya Punya 5 Ciri Ini
- Kenapa Blog Lo Gak Naik-Naik? Mungkin Karena Lo Gak Ngerti User Journey
- Rahasia SEO Personal Branding di 2025
- Bisa Ranking Tapi Gak Laku? CTR Drop Itu Nyata, Bro
- Google Sekarang Gak Main-Main: Ini Arti Penting EEAT 2.0 Buat Lo yang Nulis Konten
Kesimpulan
Artikel lo bisa ranking. Tapi kalau lo gak ngerti user journey, lo cuma jadi “pitstop” sementara. Bukan tujuan.
Bangun SEO kayak lo ngebangun hubungan.
Temani user dari gak tau → ngerti → yakin → loyal.
Dan kalau lo sukses ngelakuin itu, Google gak akan cuma kasih lo trafik.
Mereka kasih lo posisi jangka panjang.