Search Generative Experiences

undercover.co.id/undercover-co-id-4/">undercover.co.id/">https://undercover.co.id/ Search Generative Experiences (SGE) & Dampaknya pada Traffic Organik, Waktu Google pertama kali ngumumin SGE (Search Generative Experience) di 2023, banyak SEO specialist di seluruh dunia panik. Ada yang bilang SEO bakal mati. Ada yang bilang publisher kecil bakal gulung tikar. Ada juga yang santai bilang, “ah ini cuma update UX biasa, nggak akan ngaruh banyak.”

Fast forward ke 2025, bukti udah ada di depan mata: SGE emang bikin trafik organik gonjang-ganjing.

Bayangin lo punya website resep, travel blog, atau portal kesehatan. Dulu, orang cari “cara bikin ayam geprek pedas” atau “tempat liburan murah di Bali”, mereka masuk ke halaman hasil Google, liat 10 link biru, terus ngeklik salah satu link. Nah, sekarang dengan SGE, user dikasih jawaban langsung di atas: lengkap dengan step-by-step resep, rekomendasi hotel, bahkan itinerary. User puas, dan kemungkinan besar mereka nggak ngeklik link lo.

Pertanyaannya: gimana SEO survive? Apakah masih ada jalan buat dapetin trafik organik, atau game udah selesai?


Apa Sih SGE Itu?

SGE basically adalah fitur baru Google yang ngasih jawaban generatif di atas hasil pencarian. Jadi bukan cuma snippet singkat kayak dulu, tapi jawaban panjang yang diracik pake AI generatif (mirip ChatGPT, tapi nyatu sama search).

Ciri khas SGE:

  • Jawaban langsung di atas SERP, berupa paragraf, bullet point, atau tabel.
  • Ada “Learn more from” section, yaitu link ke website sumber.
  • Bisa interaktif, user bisa nanya follow-up tanpa balik ke search bar.

Kalau search engine lama kayak buku telepon, SGE itu kayak asisten pribadi yang udah ringkasin isi 10 buku buat lo.


Zero-Click 2.0: Mimpi Buruk Publisher

Zero-click udah jadi isu sejak ada featured snippet. Tapi SGE bikin levelnya beda.

Data awal (dari SimilarWeb, BrightEdge, dan SparkToro) nunjukin:

  • Beberapa niche ngalamin penurunan trafik 20–40% setelah SGE aktif.
  • Query informasional (misal: definisi, resep, tips kesehatan ringan) paling parah kena imbasnya.
  • Query transactional (misal: “beli iPhone 16 di Jakarta”) masih lumayan aman, karena orang tetep butuh klik buat transaksi.

Kasus nyata: beberapa portal berita di AS lapor kehilangan jutaan impressions karena berita mereka udah “diringkas” langsung di SGE.

Di Indonesia? Belum semua user kena full rollout, tapi tanda-tandanya udah ada. Publisher kuliner kecil ngeluh pageview drop, padahal mereka masih ranking. Kenapa? Karena jawaban resep mereka udah dijahit rapi di kotak SGE, jadi user nggak butuh ngeklik.


Siapa yang Masih Untung?

Meskipun terlihat suram, bukan berarti semua orang kalah. Ada beberapa pihak yang malah untung dari SGE:

  1. Brand kuat
    Nama brand sering nongol di “learn more from.” Misalnya, kalau lo nyari soal kesehatan, sering keluar Halodoc, Alodokter, atau Mayo Clinic. Ini branding gratis walaupun user nggak klik.
  2. Konten otoritatif & komprehensif
    AI butuh sumber terpercaya. Jadi konten yang rapi, lengkap, dan punya author kredibel lebih sering dipakai.
  3. Situs dengan visual & data unik
    Grafik, tabel, atau gambar original punya peluang lebih besar dipakai AI.

Strategi SEO di Era SGE

Oke, jadi apa yang harus dilakukan? Nih beberapa adaptasi penting:

1. Main di “Citation Game”

Tujuan lo sekarang bukan cuma ranking, tapi jadi sumber rujukan SGE. Caranya:

  • Pakai structured data/schema.
  • Cantumkan sumber valid dalam artikel lo.
  • Tulis konten dengan gaya jelas, ringkas, tapi dalam.

Kalau lo bisa masuk ke “learn more from,” lo dapet brand exposure yang gede.

2. Optimasi Conversational Content

SGE sering pake gaya bahasa percakapan. Jadi bikin konten lo kayak Q&A. Misal:

  • “Apa itu kopi Toraja?”
  • “Kenapa kopi Toraja beda dengan Arabica biasa?”
  • “Dimana beli kopi Toraja asli?”

Konten kayak gini gampang dipakai SGE.

3. Fokus ke Experience & Authority

SGE suka penulis yang punya kredibilitas. Kalau lo punya background jelas (dokter, chef, traveler yang beneran keliling dunia), cantumin. Tambahin author bio detail, bahkan link ke LinkedIn.

4. Diversifikasi Traffic Source

Jangan cuma ngandelin Google. Bangun audience lewat newsletter, TikTok, IG Reels, YouTube. SEO sekarang bukan satu-satunya jalur.

5. Konten “Beyond Answer”

Bikin konten yang nggak bisa diringkas AI dengan gampang. Misalnya: review personal, opini unik, cerita pengalaman. Ini bikin user tetep klik karena SGE nggak bisa recreate perspektif lo.

baca juga

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *