undercover.co.id/undercover-co-id-4/">undercover.co.id/">Undercover SEO – Prompt SEO, Menulis Brief untuk Model AI Biar Nge-rank. Dulu, SEO itu mainnya keyword research, backlink, sama optimasi on-page. Lo bikin artikel, kasih heading H1-H2, sisipin keyword, udah cukup buat naik di Google. Tapi itu era sebelum AI generatif ngegas. Sekarang, kalau lo mau konten lo bener-bener nge-rank di 2025–2026, ada skill baru yang wajib dikuasain: Prompting.
Ya, bukan sekadar ngetik keyword. Lo literally harus jadi “whisperer” buat AI biar output yang keluar bukan sekadar artikel generik, tapi bener-bener SEO-ready. Dunia baru ini melahirkan istilah: Prompt SEO.
Dari Keyword ke Prompt: Pergeseran Paradigma
Keyword research itu kayak nyari kunci rumah orang lain. Lo mesti tau kata apa yang dicari user, lalu bikin konten sesuai itu. Prompt SEO beda: lo bukan cuma mikir keyword, tapi mikir instruksi spesifik biar AI bisa bikin konten yang:
- Relevan sama query user.
- SEO-friendly dari struktur sampai wording.
- Unik, bukan hasil halu copy-paste.
Contoh simpel:
Kalau dulu lo ketik di Google Keyword Planner: “cara merawat bonsai.”
Sekarang lo bisa prompt ke AI:
“Tulis artikel 2000 kata dengan gaya storytelling ringan, bahas cara merawat bonsai buat pemula, sertakan 5 tips praktis, optimalkan untuk keyword utama ‘cara merawat bonsai’, dan sisipkan subheading dengan variasi keyword turunan.”
Boom. AI bukan cuma nulis artikel, tapi langsung ngejahit SEO logic ke dalam teks.
Anatomy of a Good Prompt SEO
Sama kayak copywriting, prompt punya struktur. Lo bisa bikin output AI jelek atau luar biasa, tergantung gimana lo brief.
Elemen penting Prompt SEO:
- Objective jelas: Artikel edukasi, listicle, review produk, atau landing page?
- Target keyword: Utama + turunan.
- Style guide: Formal, kasual, storytelling, atau teknis.
- Format SEO: Ada H1, H2, FAQ, meta description, internal link.
- User intent: Artikel buat awareness, consideration, atau konversi?
Contoh prompt optimal:
“Tolong buat artikel 2000 kata tentang ‘sepatu lari terbaik 2025’, gunakan gaya storytelling ringan ala blog lifestyle, sertakan heading dengan keyword variasi, tambahkan section perbandingan produk, berikan FAQ dengan jawaban singkat, dan buat meta description maksimal 160 karakter.”
Dengan prompt itu, AI bukan sekadar nulis artikel, tapi nulis konten yang siap naik search engine.
Masalah Prompt: AI Bisa Ngaco
Tapi nggak semua prompt manjur. Kadang AI malah halu. Lo minta review produk “iPhone 16” padahal belum rilis resmi, dan AI bikin review full spek palsu. Bahaya kalau langsung publish.
Atau lo minta AI bikin artikel finansial, malah nyelipin data ngawur yang bisa misleading.
Makanya, Prompt SEO = seni + ilmu. Lo harus tau cara ngarahin AI, tapi juga ngerti SEO biar nggak ketipu output.
baca juga
