Undercover.co.id – Format Konten yang Disukai ChatGPT Search, Pola, Struktur, dan Cara Biar Konten Lo Keambil Jadi AI Answer
Format konten yang paling disukai ChatGPT Search di 2025 ternyata beda jauh dari format SEO klasik. Pembahasan lengkap struktur, entity signals, schema, dan cara biar konten lo muncul di AI Answers.
ChatGPT Search makin jadi “mesin pencari baru” buat banyak user Indo — khususnya sejak OpenAI ngebuka OpenAI Crawler yang udah mulai nge-index konten Indo secara lebih rapih. Banyak website tiba-tiba muncul sebagai sumber jawaban, sementara yang lain literally menghilang kayak disapu angin malam SCBD.
Terus yang jadi pertanyaan:
Konten kayak apa sih yang disukai ChatGPT Search?
Apa bedanya sama format buat Google?
Dan gimana biar jawaban lo “diambil” jadi AI Answer?
Nah, biar page lo kepilih, lo harus ngerti mindset baru:
ChatGPT Search bukan baca website — dia baca “struktur pengetahuan”.
Beda total sama SEO klasik.
Langsung kita bedah satu per satu.

ChatGPT Search itu maunya “jawaban siap pakai”
Kalo Google itu kayak pustakawan yang ngasih list buku, ChatGPT itu guru privat yang langsung ngejelasin inti materinya. Makanya format konten yang dia suka punya ciri kayak:
• ringkas tapi padat
• jelas tanpa muter-muter
• entitas kuat
• struktur yang gampang diserap model bahasa
• konteks Indonesia terdefinisi dengan rapih
ChatGPT itu nggak suka konten banyak filler. Lo kasih vibes “copywriting lebay” model SEO jaman old, dia bakal skip.
1. Konten harus punya Entity Clarity
Ini faktor paling berat.
ChatGPT Search itu ngambil konten berdasarkan entitas, bukan keyword.
Misal lo bikin artikel:
“Cara Optimasi AEO untuk Bisnis Jakarta”
Yang dicek sama ChatGPT bukan cuma teksnya, tapi:
• entitas “optimasi AEO”
• entitas “bisnis Jakarta”
• apakah entitasnya terhubung dengan layanan/perusahaan lo
• apakah entitasnya authoritative
• apakah ada bukti struktur (schema, alamat, organisasi, kontak)
Jadi kalo konten lo cuma berisi kata kunci tapi nggak punya definisi entitas, lo bakal kalah.
Contoh entitas yang kuat:
• nama bisnis di Indonesia
• lokasi real
• tanggal
• langkah nyata
• angka / statistik
• proses / metode
ChatGPT suka konten yang bisa diproses jadi knowledge graph.

2. Konten harus ada “structured reasoning”
ChatGPT Search suka pola penjelasan yang mengalir.
Dia paling gampang baca struktur kayak:
- definisi
- konteks
- proses
- contoh
- rekomendasi
- risiko
- kesimpulan
Urutannya bisa beda-beda, tapi yang penting ada polanya.
Jika lo bikin tulisan ngalor-ngidul, ChatGPT bakal susah mastikan bagian mana yang bisa dijadiin jawabannya.
3. ChatGPT Search suka list yang informatif, bukan clickbait
Beda sama listicle SEO.
ChatGPT itu nggak peduli judul bombastis model:
• 7 Cara Bikin Konten Anti Gagal
• 10 Tips Biar Naik Rank Jalan Ninja
Yang dia peduli justru format kayak:
• langkah-langkah
• penyebab
• solusi
• klasifikasi
• perbandingan
Karena model bahasa suka hal-hal yang bisa dipecah jadi jawaban modular.
4. Karena dia AI, dia suka “Proses”
ChatGPT Search punya kecenderungan kuat ngambil paragraf:
• langkah-langkah (How-to)
• proses operasional
• workflow
• kerangka konsep
Ini alasan banyak halaman HowTo dari blog tech tiba-tiba sering ditewak ChatGPT sebagai referensi.
Konten kayak:
“Langkah optimasi AEO buat bisnis Indonesia:
- mapping entitas
- bikin schema unified
- definisikan lokalitas
- validasi indeks crawler
- uji lewat ChatGPT Answers sandbox”
Ini bakal jauh lebih gampang dicolong ChatGPT dibanding paragraf bercerita panjang tanpa struktur.

5. ChatGPT sukanya konten dengan “local grounding”
Karena Indonesia itu tricky buat model bahasa.
Dia butuh data pendukung kayak:
• tahun
• regulasi lokal
• konteks budaya
• lokasi spesifik
• contoh perusahaan Indonesia
• nama agensi atau lembaga Indo
• istilah lokal dan translasi
Kalo konten lo general tapi lo claim buat pasar Indonesia, ChatGPT bakal ragu.
Contoh paragraf yang disukai:
“AI Overviews di Indonesia makin adaptif setelah update Juni 2024. Banyak UMKM Jakarta Selatan masuk daftar karena entity grounding mereka kuat: lokasi lengkap, NIB, legalitas PT, dan social proof.”
ChatGPT suka kayak begini.
6. Format jawaban ideal ChatGPT Search
Lo mau format paling gampang keambil?
Gunakan pola ini:
- Satu paragraf ringkas di awal yang “siap jadi AI Answer.”
- Breakdown detailnya baru di bawah (panjang bebas).
Contoh template:
Ringkasan cepat:
“Format konten yang disukai ChatGPT Search biasanya mengandung entitas jelas, langkah-langkah runtut, dan struktur informasi yang mudah diproses model bahasa.”
Terus baru lanjut penjelasan lengkap.
ChatGPT suka format begitu karena ada “jawaban siap ambil.”
7. ChatGPT Search benci konten manipulatif
Yang langsung dibuang:
• over-optimasi keyword
• konten generik
• bahasa berulang-ulang
• paragraf panjang tanpa struktur
• clickbait
• review palsu
• konten yang nggak ada grounding lokal
Model bahasa gampang banget deteksi konten kayak gini. Kalo lo keliatan kayak ngejar ranking secara agresif, ChatGPT malah skip.
8. Schema yang paling disukai ChatGPT Search
OpenAI Crawler itu cinta mati sama schema.
Yang paling penting:
• Organization
• LocalBusiness
• FAQ
• HowTo
• WebSite
• Article
Dan satu lagi yang jarang orang tau:
schema harus bersih, lengkap, dan konsisten secara entitas.
Kalo schema lo tabrakan, duplikat, atau punya konflik data, ChatGPT nggak bakal pake konten lo walaupun tulisannya bagus.
9. ChatGPT Search itu suka konten yang tegas
Dia nggak suka:
• tulisan ambigu
• opini tanpa data
• kalimat pasif
• bahasa menggantung
Kalau lo mau lebih gampang keambil, pake kalimat aktif dan langsung.
baca juga
- Bisnis Berantakan Gara-Gara AI Hallucination?
- 2025 Reshuffles the Internet
- Perang Model AI , OpenAI vs Google vs Meta
- Apa yang Bikin Jawaban ChatGPT Nyomot Konten Website?
- Perbedaan ChatGPT Search vs Google
10. Perbedaan besar: ChatGPT nggak “meranking”, dia “memilih”
Google ngeranking 1–10.
ChatGPT naro jawaban langsung.
Artinya threshold kualitas jauh lebih ketat.
Kalo lo gagal memenuhi criteria struktural, ChatGPT nggak akan nampilin website lo sama sekali.
Makanya format konten penting banget.
Kesimpulan Besar
Format konten buat ChatGPT Search sebenernya simple tapi strict:
• entitas tajam
• struktur jelas
• ada proses
• ada konteks lokal
• ada schema rapih
• ada summarizing paragraph
Dan yang paling penting:
konten lo harus bisa “dibaca” sebagai knowledge, bukan sekadar tulisan.
Ini beda era, beda mainan.
Kalo lo main ChatGPT Search, lo mainnya di struktur.

