10 Cara Mengukur Content Marketing

www.undercover.co.id – 10 Cara Mengukur Content Marketing , Anda mungkin saat ini sedang fokus pada marketing konten untuk bisnis Anda. Tapi, apakah Anda sudah mengukur sejauh mana keberhasilan konten marketing Anda?

Anda mungkin berpendapat bahwa akan sulit untuk mengukur keberhasilan content marketing Anda.

Anda mungkin telah membaca tentang berbagai cara untuk menghitung ROI dan menemukan bahwa teknik-teknik ini rumit, dan sudah membuat Anda bingung duluan..

Namun, menghindari semua metrik dari content marketing juga tidak bijaksana. Anda pada dasarnya menunda kesempatan untuk meningkatkan – atau bahkan, memperbaiki – semua jerih payah yang Anda lakukan.

Meneliti ROI dan lain sebagainya memang bisa jadi tolak ukur keberhasilan content marketing. Tapi, tak harus selalu menggunakan rumus yang rumit, Anda juga bisa mengukur keberhasilan upaya Anda.

10 Cara Mengukur Content Marketing

1. Traffic web

Meskipun lalu lintas situs web tidak selalu menjadi uang, tapi tidak ada traffic berarti tidak ada digital marketing yang terjadi.

Gunakan Google Analytics untuk mengukur lalu lintas situs web.

Pilih jangka waktu yang Anda suka: tahun, kuartal, bulan atau minggu.

Jadikan traffic situs web sebagai metriks yang sering Anda periksa. Pemantauan lalu lintas situs web adalah cara cerdas dan sederhana untuk membuat tim pemasaran atau jasa digital marketing Anda mempunyai sebuah standar yang bisa diukur.

Tentu saja Anda bisa menggali lebih dalam.

Beberapa klik di Google Analytics Anda adalah semua yang diperlukan untuk membuat spesifik lalu lintas Anda, membedakan berdasarkan sumbernya atau menyelidiki laman mana yang benar-benar dikunjungi pengunjung.

2. Pertumbuhan pelanggan

Kami jarang melihat strategi pemasaran digital yang tidak melibatkan email marketing.

Ada sebuah istilah yang disebut disintermediasi – ketika kekuatan pemasaran email berasal dari membangun jalur komunikasi langsung dengan anggota audiens, dan kami telah berulang kali menuliskan tentang pentingnya email marketing sebagai strategi digital marketing.

Sebagian besar pemasar sekarang menggunakan teknik dan taktik email yang lebih canggih yang mungkin bisa digambarkan sebagai otomatisasi marketing.

Jika bisnis Anda dilengkapi dengan platform otomatisasi marketing, Anda dapat mengelompokkan audiens dalam berbagai segmentasi dan juga bisa mengukur banyak variabel relatif terhadap konten dan pemasaran email Anda.

Tapi bila belum terlalu serius di e-mail, tidak apa-apa.

Pemasaran email Anda kemungkinan adalah upaya Anda untuk tetap diingat oleh calon pelanggan, mengirim konten, dan mendapatkan kepercayaan pelanggan.

Jadi, lupakan metrik pemasaran email rumit yang mungkin Anda pegang, dan sebaiknya fokus dulu saja pada pertumbuhan subscriber email Anda.

Fokuslah pada percepatan pertumbuhannya.

Apakah pertumbuhan pelanggan email Anda per kuartal mencapai 3% lebih? Apa jenis upaya content marketing yang dibutuhkan untuk menggandakan jumlah ini?

Entah itu menerbitkan artikel, video, podcast, infografis, Untuk mengembangkan bisnis, Anda perlu melihat pertumbuhan pelanggan di email Anda

3. Peringkat Pencarian di Google

Content marketer tentu ingin mengarahkan traffic, prospek, dan penjualan melalui Google, yang berarti peringkat pencarian adalah kuncinya.

Pola pengguna mesin telusur (dalam hal ini, semua orang) telah jelas menunjukkan bahwa semua kemenangan akan dimiliki merek yang mencapai peringkat satu Google.

Berada di halaman satu pada pencarian yang relevan dengan bisnis Anda adalah emas dan berlian.

Anda mungkin masih bisa mendapat sisa-sisa keberuntungan bila Anda masih berada di sepuluh besar. Tapi Anda tidak punya harapan bila tercecer di halaman dua pencarian Google. Halaman dua sama saja dengan berada di halaman 2.000.000, nyaris tak ada bedanya. Seperti itulah realitas SEO yang kejam.

Anda bisa menggunakan berbagai tools seperti Moz, SEMRush, dan Ahrefs untuk terus memantau peringkat Anda.

Tetapi, cara terbaik untuk melacak peringkat Anda dengan murah adalah Google Analytics.

Lihat di Akuisisi> Search Console> Laporan kueri.

Laporan akan menampilkan data traffic dan berbagai analytics selama tiga bulan terakhir. Ekspor data jika Anda ingin memeriksa fluktuasi peringkat dari waktu ke waktu secara manual.

Evaluasi secara bertahap akan membuat Anda menang di pencarian nomor 1 Google. Tapi jika Anda tidak punya waktu, Anda bisa menggunakan jasa SEO kami untuk meningkatkan hasil pencarian Anda.

4. Waktu Engagement

HubSpot mengklaim lebih dari setengah pengunjung situs web menghabiskan waktu kurang dari 15 detik di dalam satu situs web.

Anda pasti tidak bisa mencapai tujuan Anda jika masalah ini juga dialami di bisnis Anda.

Masalah durasi di dalam situs memang sulit menjadi parameter tepat, tetapi tetap signifikan.

Tentu saja, Anda ingin pengunjung menghabiskan waktu lama di situs Anda. Tetapi mereka jarang melakukannya. Maka, inilah tantangannya …

Jika Anda terbiasa mempublikasikan video 60 hingga 90 detik, maka kunjungan rata-rata 60 detik per visitor adalah sesuatu yang bagus.

Namun, jika Anda biasanya memublikasikan artikel 3.000 kata, webinar 45 menit, atau podcast yang panjang, maka durasi 60 detik bisa dibilang mengecewakan.

Pertimbangkan konten Anda dan tujuannya.

Pertimbangkan untuk membuat tolak ukur yang tepat  terkait berapa durasi yang bagus untuk satu kali kunjungan.

Periksa bagaimana kinerja masing-masing halaman. Di GoogleSearch Console, periksa Behavior> Site Content > All Pages, lalu ganti tampilan ke perbandingan.

Pilih “Ave Time on Page” atau rerata waktu per halaman dari tombol drop down untuk melihat data waktu per halaman.

Sekali lagi, kita tidak sedang menggunakan formula yang rumit. Kita mencari tolok ukur sederhana.

Waktu beraktivitas di halaman, sebagai persentase atau keseluruhan, adalah sesuatu yang perlu Anda lihat dan tingkatkan. Apakah waktu Anda di halaman meningkat?

Ini berarti Anda sudah membuat konten yang lebih menarik.

5. Follower di sosial media

Sebagai sebuah metrik, follower media sosial kerap mendapat reputasi buruk.

Banyak pakar menggunakan ungkapan “metrik kosong” untuk menggambarkan jumlah follower. Seolah-olah ukuran audiens Anda tidaklah penting.

Padahal tidak juga.

Meskipun ukuran follower Anda tidak terkait langsung dengan pertumbuhan brand Anda, mengabaikannya juga bukan langkah bijak.

Asalkan Anda mendapatkan audiens secara organik – dan bukan beli – maka melihat peningkatan jumlah follower di media sosial Anda adalah indikasi konten yang Anda bagikan di saluran sosial menarik bagi orang-orang.

Mengingat kami mendorong Anda untuk melangkah (atau meningkatkan) ke upaya analitik content marketing Anda, maka kami menganggap bahwa audiens yang lebih besar akan memperluas jangkauan Anda dan dengan demikian, memudahkan Anda untuk mendapat share, backlink, mention, dan objective lainnya yang penting untuk keberhasilan content marketing Anda.

Jika Anda melihat follower di sosial media Anda meningkat secara konsisten dan signifikan, berarti upaya content marketing Anda bisa dibilang sukses.

baca juga

6. Share Social media

Pada 2014, Shareaholic melaporkan bahwa sekitar 30% dari lalu lintas situs web didorong oleh media sosial.

Namun, share dan like juga cenderung membuka sedikit perdebatan. Ini karena proses share dan like bisa diotomasi menggunakan bot dan mengakali sistem, yang seringkali membuat share dan like menjadi tidak alami.

Tapi kami sangat peduli dengan share di sosial media, dan jika Anda mencoba untuk memastikan konten apa yang paling sesuai dengan audiens Anda, maka Anda juga harus memikirkan jumlah share/retweet sebagai parameter.

Mengukur pembagian sosial Anda akan membantu Anda menentukan daya tarik yang didapat konten Anda di platform sosial. Anda dapat mengukur:

• Keseluruhan share di seluruh media sosial

Share oleh satu saluran media sosial

• Jumlah share sosial per konten

• Jumlah traffic situs yang didapat dari postingan yang dishare orang lain di sosial media

Kelak Anda akan mengetahui postingan seperti apa yang paling mungkin viral, berapa banyak jangkauan yang mungkin Anda raih, karakter audiens yang memviralkan postingan Anda dan lain sebagainya.

Sebagai hasilnya, Anda akan mendapatkan insight tentang jenis konten apa yang perlu dibuat dan platform sosial mana yang pantas mendapat perhatian lebih Anda.

Sebuah studi dari Socialbakers menunjukkan bahwa jumlah interaksi di satu postingan media sosial, berkorelasi dengan jumlah kunjungan ke situs web.

Dengan kata lain, ketika interaksi sosial tinggi, kunjungan ke situs web cenderung ikut naik juga .

Tampaknya ketika pengguna media sosial terlibat (komentar, like, membagikan) dengan konten dari bisnis, mereka juga lebih cenderung mengunjungi situsnya. “

Menurut penelitian Searchmetrics, peringkat halaman di Google punya korelasi sekitar 20 persen dengan aktivitas situs tersebut di Facebook.

Artinya, jika situs Anda sering dishare orang di Facebook, Anda memegang 20 persen peluang untuk menang di peringkat satu Google.

Data ini menunjukkan mesin pencari dapat mempertimbangkan kinerja sosial saat menentukan peringkat konten.

7. Backlink dan Otoritas

Menghitung jumlah backlink akan membantu Anda mengukur traksi yang diperoleh konten Anda. Tautan yang Anda dapatkan dari situs lain atau dari sosial media berarti:

• Indikator bahwa Anda berhasil membuat konten hebat

• SEO Anda naik

Cara sederhana untuk mengukur tautan adalah membuat Talkwalker Alert, yang menunjukkan kepada Anda siapa yang menyebutkan (dan mungkin terkait dengan) konten Anda.

Anda mungkin ingin memanfaatkan informasi ini untuk menjangkau dan menyapa para pembuat konten dan menjalin hubungan baru.

Juga, sangat membantu untuk mengamati “Domain Authority” (DA) Anda, yang melacak popularitas tautan Anda dan peringkat pencarian potensial.

Perlu diingat bahwa DA dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu. Apa yang benar-benar penting adalah DA Anda membantu Anda bersaing di hasil pencarian.

Periksa DA Anda (dan DA pesaing Anda), gratis, menggunakan Open Site Explorer.

Pencarian pro bisa dilakukan pada versi berbayar Moz. Angkanya sendiri tidak masalah; yang penting selisih antara DA Anda dan pesaing Anda tidak jauh. Atau bila jauh, harapkan untuk melihat bahwa DA Anda lebih besar.

8. Clickthrough rate (CTR)

Jika Anda ingin menguasai satu metrik saja, maka pilihlah metrik yang ini.

Pemasar yang mendapatkan CTR tinggi akan menang, terlepas dari apapun saluran penjualannya. CTR adalah faktor kunci keberhasilan, sekaligus sebuah metrik yang mengatur semuanya.

Rasio klik-tayang atau CTR adalah persentase pengunjung yang …

• Mengklik situs Anda di halaman hasil pencarian yang kompetitif (SEO)

• Mengklik postingan Anda di media sosial yang mengalir cepat (sosial)

• Mengklik email Anda di kotak masuk (email marketing)

Jika Anda menggunakan Google Search Console, Anda dapat menemukan CTR di laporan Kueri.

Email marketer dapat menemukannya di laporan yang disediakan oleh penyedia layanan email.

Marketer di media sosial (dan pengiklan) perlu menggali analitik yang disediakan oleh jaringan terpisah atau menggunakan metrik yang disediakan oleh media sosial.

Semakin besar CTR, semakin besar keberhasilan content marketing Anda.

9. Prospek

Seperti apa definisi yang tepat tentang prospek?

Sebelum mulai menghitung, Anda perlu mendefinisikannya dulu.

Secara umum, meskipun marketer kerap mendefinisikan lead sebagai jumlah download atau langganan email, tapi prospek adalah sesuatu yang lebih lebih dari itu.

Alamat email bukan prospek. Prospek adalah seseorang yang mengangkat tangan dan meminta untuk dihubungi tentang layanan Anda.

Kita sudah berbicara tentang pertumbuhan pelanggan, jadi mari kita sampingkan sejenak dan lihat prospek sebagai sesuatu yang lebih besar:

• Mendaftar ikut event Anda

• Meminta/mencoba demo produk atau konsultasi

• Uji coba gratis produk Anda

• Merespon email Anda dengan pertanyaan seputar produk

Daftarnya bisa berlanjut. Prospek sendiri ditentukan oleh siapa marketernya. Jadi definisi prospek di sini bisa berbeda pada tiap bisnis. Tapi semakin banyak prospek yang datang, berarti upaya content marketing Anda berhasil.

Kesimpulannya, tanpa menggunakan sistem otomatisasi pemasaran di aplikasi CRM, Anda tetap dapat dengan mudah mengukur dan mengevaluasi tingkat konversi landing page Anda, dan simpulkan apa yang Anda perlukan untuk meningkatkan kualitas konten.

10. Feedback

Feedback ke konten Anda bisa datang dalam berbagai cara, termasuk:

• Share dan komentar di media sosial

• DM di media sosial

• Komentar blog

• Email

•Panggilan telepon

• Kiriman formulir kontak

• Review

Umpan balik yang Anda dapatkan melalui media di atas sebagian besar akan positif (jika konten Anda tidak payah).

Anda mungkin juga akan mendapat pertanyaan dan beberapa permintaan tertentu.

Dan sesekali, Anda bisa mendapatkan beberapa umpan balik yang konstruktif, argumen kontra, atau bahkan umpan balik negatif.

Tidak masalah. Mengumpulkan dan mensintesis umpan balik adalah bagian dari proses meningkatkan kualitas konten Anda dan mengoptimalkan keefektifannya, yang menjadi alasan kami menulis artikel ini.

Untuk berbagai tujuan, terutama untuk memulai mengukur efektivitas content marketing Anda, mudah berarti “dapat dilakukan.”

Parameter-parameter di atas lebih mudah dipelajari, dan cukup mampu menunjukkan standar keberhasil upaya content marketing Anda.

Kami harap Anda terus meningkatkan content marketing Anda. Jadi saya ingin Anda melakukan semua hal ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top