www.undercover.co.id – Google Hummingbird , Setelah Panda dan Penguin, Google kembali meluncurkan sebuah algoritma untuk membantu kinerja Google sebagai mesin pencari sejuta umat. Algoritma itu dinamakan sebagai Hummingbird.
Di dunia nyata, hummingbird sendiri berupa seekor burung kolibri. Burung yang cepat saat terbang dan presisi saat menghisap nektar bunga dengan kecepatannya tersebut.
Kinerja Google Hummingbird: Pencarian Akurat dengan Kecepatan Tinggi
Dari kemampuan itulah Google menamakan algoritma ini sebagai burung kolibri, atau dengan bahasa Inggrisnya “Hummingbird”.
Lalu apa hubungannya dengan kemampuan burung hummingbird dengan algoritma tersebut?
Algoritma tersebut diatur untuk bisa memberikan hasil yang cepat dan akurat sesuai dengan kueri yang dimasukkan. Maka, dinamakanlah algoritma tersebut sebagai Hummingbird.
Apa Sebenarnya Fungsi Hummingbird untuk Google?
Perilisan algoritma ini tidak diumumkan secara gambang pada awalnya, yakni pada bulan Agustus tahun 2013. Pada masa itu Hummingbird berjalan tanpa diketahui oleh penggunanya.
Sampailah satu bulan kemudian, yakni pada bulan September 2013, Google mengumumkan Hummingbird.
Mereka mengatakan kalau Hummingbird ini ialah pembaruan algoritma yang terbesar semenjak tahun 2001 lalu.
Kinerja dari Hummingbird berjalan dengan sangat mulus dan halus. Bahkan sampai tak disadari oleh pengguna kalau algoritma ini sudah berjalan sebulan setelah digunakan, dan sebulan sebelum diumumkan.
Maka, apa fungsi dari Hummingbird ini terhadap hasil pencarian?
Telah dijelaskan sebelumnya kalau penamaan algoritma ini sebagai Hummingbird adalah diambil dari karakteristik burung kolibri (hummingbird) yang cepat dalam terbang dan tepat dalam menargetkan dengan kecepatan tersebut.
Sehingga, fungsi algoritma ini ialah menampilkan hasil pencarian yang cepat, presisi, dan relevan dengan sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan pengguna.
Dan algoritma ini bukanlah merupakan bagian dari algoritma inti, seperti Panda dan Penguin. Melainkan sebuah pembaruan ulang algoritma inti tersebut.
Hal ini terjadi karena banyak masukan atau keluhan dari pengguna kalau mereka memasukkan suatu kata kunci yang panjang, tetapi yang ditampilkan tidak sesuai dengan apa yang mereka cari.
Alhasil, ketidaktepatan penampilan hasil pencarian karena kueri yang dimasukkan terlalu panjang.
Maka dari itu, diusunglah pembaruan terhadap algoritma inti tersebut sehingga bisa menampilkan hasil pencarian yang tepat sesuai dengan kueri yang panjang.
Kueri yang panjang tersebut membentuk seperti sebuah kalimat percakapan. Contohnya seperti, “Belanja laptop murah di Jakarta”. Berbeda dengan kata kunci biasanya, seperti sekedar diketik “laptop murah”.
Selain menampilkan sesuai dengan kueri, Hummingbird juga menampilkan hasil pencarian yang berhubungan dengan kueri, namun bukan yang dimaksud oleh kueri.
Contohnya jika Anda memasukkan kueri sebuah resep, yang ditampilkan tidak hanya resep tersebut, melainkan juga ditampilkan bagaimana nutrisi yang terkandung di dalam makanan tersebut.
Inilah fungsi Hummingbird bagi Google. Tidak hanya sekedar memberikan hasil pencarian yang cepat, tepat, dan presisi. Melainkan juga memberikan informasi tambahan yang juga bermanfaat dan relevan.
Apakah Terdapat Efek bagi Situs Web di Mesin Pencarian?
Tidak sama dengan algoritma Google lain, seperti Panda atau Penguin, Google Hummingbird merupakan algoritma yang fokus kepada perbaikan pelayanan dan ketepatan dalam melampirkan hasil pencarian bagi penggunanya.
Tidak ada jeratan hukuman yang akan Anda rasakan jika tidak mengikuti apa yang dimaksudkan oleh Hummingbird.
Tetapi tentu saja ada konsekuensi yang Anda terima jika tidak sesuai dengan kinerja dari Hummingbird tersebut.
Hummingbird sangat berguna bagi situs web yang menjalankan strategi SEO dengan baik dalam mendulang traffic yang organik.
Karena sudah pasti Hummingbird hanya menampilkan situs web yang memiliki konten berkualitas dan relevan dengan kueri. Sama seperti dengan algoritma lainnya, seperti Panda dan Penguin.
Hasil pencarian yang ditampilkan oleh Hummingbird berpatok kepada dua hal.
Pertama, kata kunci yang digunakan pada konten situs web harus sesuai dan relevan. Lebih bagus kalau kata kunci tersebut panjang. Sehingga maksud dan tujuan di kata kunci tersebut lebih tajam.
Kemudian, Hummingbird tidak akan menampilkan situs web yang kontennya terlalu banyak keyword. Bahkan yang membuat keterbacaan konten menjadi tidak jelas.
Kedua, tidak akan menampilkan konten yang berkualitas rendah, sama seperti Panda dan Penguin.
Karena yang akan ditampilkan di hasil pencarian adalah konten yang bagus dan relevan, jadi untuk apa Hummingbird memberikan konten-konten yang tidak berkualitas?
Dengan berpatokan kepada dua hal tersebut, aturlah strategi SEO Anda kembali untuk bisa menaikkan traffic situs web Anda secara organik.
Sebab, jika tidak mengikuti dua hal tersebut, maka bisa dipastikan situs web Anda tetap berada di urutan yang terendah dan tidak mendulang traffic yang lebih baik.
Cara Penyesuaian dengan Hummingbird
Untuk bisa menyesuaikan situs web Anda dengan kinerja algoritma Hummingbird secara garis besar tidak jauh berbeda dengan Panda maupun Penguin.
Poin pentingnya adalah dengan tidak melanggar dari apa yang ditentukan oleh Google, dan membuat konten sebaik-baiknya.
Untuk lebih lengkapnya, berikut cara untuk penyesuaian dengan Hummingbird.
1. Buatlah konten panjang dan berkualitas
Algoritma Hummingbird fokus terhadap kecepatan dan ketepatan dalam menyajikan hasil pencarian yang relevan. Tentu hasil tersebut disesuaikan dengan konten situs web Anda.
Content is a King.
Slogan di atas tidak bisa diabaikan bagi situs web. Sebab apa yang mau disampaikan oleh situs web jika tidak berupa konten?
Maka, dalam penyesuaian dengan Hummingbird, buatlah konten yang berkualitas dan panjang.
Ya, berbeda dengan Panda yang fokus ke konten duplikat dan situs web penuh iklan yang mengganggu, serta Penguin yang fokus pada backlink yang jelek dan spam kata kunci.
Hummingbird ini fokus kepada isi konten yang mendalam dan panjang. Maka buatlah konten yang berisi artikel panjang serta pemahaman yang mendalam yang fokus terhadap topik yang sedang dibahas.
Tetaplah menyusun konten dan judul yang menarik, dan konsisten untuk selalu membuat banyak konten di website Anda.
Dan catatan yang terpenting, tidak memproduksi konten yang merupakan hasil duplikat. Hal ini otomatis akan membuat situs web Anda dicap buruk dan tidak akan masuk ke hasil pencarian.
Selain itu, Anda sangat boleh memanfaatkan SEO on-page di konten situs web. Sisipkan internal link untuk bisa menurunkan bounce-rate dan menambah traffic konten Anda.
baca juga
- Cara Buat URL yang SEO Friendly dan Mudah Dicari
- Internal Linking: Rahasia Biar Pengunjung Betah di Website
- Optimasi Gambar untuk SEO: Jangan Cuma Upload Aja!
- Struktur Heading (H1, H2, H3) yang Bener Itu Kayak Gimana?
- Meta Title & Meta Description: Bikin yang Klikable & SEO Friendly
2. Menggunakan kata kunci berupa long-tail
Alih-alih menggunakan keyword yang pendek, gunakanlah keyword yang panjang dan relevan dengan fokus pembahasan konten Anda.
Sebab Hummingbird akan memperhatikan situs web dan kontennya yang menggunakan long-tail keyword.
Hummingbird tidak fokus kepada keyword yang hanya satu atau dua kata seperti dahulu, melainkan keyword yang berbentuk frasa tertentu.
Sehingga jenis keyword yang cocok untuk bisa membentuk suatu frasa, tentu saja adalah long-tail keyword. Dengan catatan, buatlah long-tail keyword tersebut secara natural.
Maksudnya adalah keyword yang panjang tersebut harus memiliki satu makna yang jelas dan hanya mengandung 3 sampai 5 kata saja.
Dengan begitu, Hummingbird bisa mengerti terhadap keyword yang Anda berikan, dan akan memunculkan situs web Anda di hasil pencarian dengan keyword yang relevan.
Demikianlah bagaimana kinerja Hummingbird sebagai algoritma ini di mesin pencarian Google.
Dengan mengikuti setiap peraturan yang diberikan Google dan sesuai dengan sistem kerja dari algoritmanya, maka peluang supaya situs web Anda dapat tampak di halaman hasil pencarian yang bagus akan semakin besar.