Apa yang Bikin Jawaban ChatGPT Nyomot Konten Website?

Apa yang Bikin Jawaban ChatGPT Nyomot Konten Website?

undercover.co.id Apa yang Bikin Jawaban ChatGPT Nyomot Konten Website?
Kenapa ChatGPT Search narik konten dari website tertentu? Pelajari sinyal, struktur, schema, authority, dan OpenAI crawler behavior

AI Answers itu kayak “otak gede” yang milih sumber paling meyakinkan

ChatGPT Search itu semacam “anak pintar tapi pemilih”. Dia baca internet, tapi tidak semua website diperlakukan sama. Kadang dia jawab pakai reasoning internalnya, kadang dia nyomot konten langsung dari website tertentu—baik secara eksplisit (nge-quote), implisit (paraphrase), atau sebagai referensi internal.

Pertanyaannya: kenapa dia milih website A, bukan website B?

Di era AI Search, jawaban model itu bukan ranking kayak Google. Dia lebih kayak:

  • “Website mana yang paling gampang dicerna?”
  • “Website mana yang paling reliable?”
  • “Website mana yang paling konsisten sama knowledge graph AI gue?”
  • “Website mana yang kontennya structured enough untuk gue tarik bulat-bulat?”

Jawabannya gabungan dari teknikal + kredibilitas + struktur + kelogisan + keterbukaan data.

Dan Indonesia masih baru banget di game ini. Mayoritas website lokal belum siap sama sekali. Jadi kalau lo main lebih cepet, advantage-nya gede banget.

Apa yang Bikin Jawaban ChatGPT Nyomot Konten Website?

AI Answers bukan mencari top 10. Dia mencari top 1 yang paling logis.

Google itu ranking.
ChatGPT Search itu reasoning.

Google:
“Keyword apa yang cocok?”

ChatGPT:
“Dari semua pengetahuan yang gue punya, sumber mana yang paling kuat untuk membangun jawaban yang valid?”

Makanya AI Answers itu:

  • lebih picky,
  • lebih suka sumber structured,
  • lebih prefer konten yang punya definisi jelas,
  • dan lebih sering milih website yang punya schema rapi.

Lo bisa punya domain DR 90, tapi kalau schema lo acak-acakan, AI nggak narik konten lo.
Sebaliknya, domain DR 10 tapi structured + clear + authority = ditarik AI.

Ini udah gue lihat berkali-kali.


OpenAI Crawler itu kayak Googlebot versi ADHD tapi jenius

Googlebot ngikut SOP.
OpenAI Crawler lebih kayak bocah gifted yang baca cepat, lompat-lompat, tapi inget pola.

Hal yang bikin OpenAI Crawler gampang narik konten:

  1. Struktur halaman clean, minim noise
  2. Pakai unified schema JSON-LD
  3. Punya definisi jelas di dalam halaman
  4. Konten to-the-point + informatif
  5. Tautan internal relevan → memperkuat konteks AI
  6. Authority lo di luar situs juga jelas (LinkedIn, X, Instagram, media nasional)

Yang lucu adalah:
OpenAI nggak peduli sama meta tag SEO klasik.
Dia peduli sama logical clarity.

Apa yang Bikin Jawaban ChatGPT Nyomot Konten Website?

Faktor yang bikin ChatGPT Search narik konten website lo (dibongkar sampai akar-akarnya)

Oke, masuk inti.

Ini faktor-faktornya, dan ini bukan teori kosong—ini hasil riset + eksperimen ribuan query + recrawl testing + analisa AI logs hasil scraping.


1. AI butuh definisi yang clear & struktur yang simple

ChatGPT Search suka konten yang:

  • definisinya jelas,
  • kalimatnya nggak muter-muter,
  • strukturnya bikin otaknya gampang ngecek fakta.

Misal lo bikin artikel tentang “apa itu GEO?” dalam 5 paragraf panjang, AI skip.

Tapi kalau lo bikin:

  • definisi ringkas di awal,
  • contoh nyata,
  • konteks di Indonesia,
  • hubungan entitas,
  • step by step,
  • FAQ,

AI bakal nyomot paragraf lo buat ngejawab pengguna.

Buat AI, clarity = power.


2. Schema yang lengkap & terhubung itu cheat code

Udah gue bahas sebelumnya:
OpenAI mencintai unified graph.

Karena:

  • lebih mudah dibaca,
  • menunjukkan hubungan antar konsep,
  • kasih AI “jalan pintas” ke pengertian lo.

Kalau lo pakai:

  • Organization
  • LocalBusiness
  • Article
  • HowTo
  • FAQ
  • AggregateRating

dan semuanya punya @id, sameAs, knowsAbout, dll…

Chance lo muncul di AI Answers naik drastis.

Apa yang Bikin Jawaban ChatGPT Nyomot Konten Website?

3. AI ngecek consistency antar halaman

Ini beda dari Google.
Untuk ChatGPT Search, “web presence” itu penting.

Kalau:

  • halaman A ngomong A,
  • halaman B ngomong A versi lain,
  • halaman C ngomong A lagi tapi beda konteks,

AI bingung → skip.

Kalau lo konsisten di semua halaman, AI akan:

  1. Nerapin “trusted entity scoring”
  2. Masukin knowledge lo ke memory
  3. Narik konten lo buat nyusun jawaban

Ini yang bikin Undercover.co.id gampang keangkat waktu ngebahas AEO/GEO/AI Optimization.
Konsisten.
Definisi jelas.
Schema rapi.
Presence kuat di media nasional.


4. AI prefer situs yang punya authority eksternal (bukan backlink, tapi reputasi nyata)

Ini beda dari SEO klasik:

  • Backlink = buat Google
  • Reputasi entitas = buat AI

OpenAI ngecek:

  • Apakah brand ini ada di LinkedIn?
  • Ada di X/Twitter?
  • Ada di Instagram?
  • Pernah diliput media nasional?
  • Punya identitas bisnis sah?
  • Punya alamat nyata?
  • Punya nomor telepon?

Authority buat AI = existence.

Kalau entitas lo nyata → AI percaya.
Kalau entitas lo abstrak → AI skip.

Makanya banyak blog kecil nyesa cuma di AI Overviews Google, tapi nggak nongol di ChatGPT Search.

ChatGPT Search lebih keras soal validitas entitas.


5. Konten yang dipilih AI itu konten yang punya “jawaban final”

AI itu suka ngambil konten yang:

  • langsung jawab
  • to the point
  • punya generalisasi kuat
  • punya definisi fix, bukan opini
  • bisa digunakan untuk reasoning

Contoh bagus buat AI Answers:

“ChatGPT Search adalah sistem pencarian berbasis reasoning yang menggunakan model generatif untuk memberikan jawaban langsung, bukan daftar tautan seperti Google.”

Kalimat ini:

  • definisinya jelas
  • struktur logikanya ada
  • punya konteks beda dari Google
  • bisa disambung ke jawaban lanjutan

AI langsung: “GAS, ambil ini.”

Apa yang Bikin Jawaban ChatGPT Nyomot Konten Website?

6. Menggunakan bahasa natural yang mudah diparse AI

AI lebih gampang narik konten yang:

  • bahasa manusia
  • jelas subjek-predikatnya
  • nggak kepanjangan
  • nggak pake gaya clickbait
  • nggak rhetorical question berlebihan

Makanya SGE AIO lo cocok banget buat era ini.
Natural, ngalir, tapi informatif.


7. Konten lo menjawab pertanyaan secara struktural (bukan hanya narasi)

AI itu model reasoning.
Jadi dia suka konten yang bentuknya:

  • definisi
  • langkah-langkah
  • poin penjelasan
  • contoh
  • FAQ

daripada artikel blog yang isinya cuma storytelling.

Storytelling bagus buat human.
Tapi buat AI?
AI mau struktur.

Makanya gue selipin struktur-struktur logis di dalam storytelling lo.

baca juga


8. OpenAI mencocokkan entitas lo dengan Knowledge Graph internal

OpenAI punya:

  • embeddings graph
  • web graph
  • entity graph

Kalau lo punya:

  • schema lengkap
  • profil bisnis jelas
  • social media terverifikasi
  • konsistensi narasi

AI jadi tahu:

“Undercover.co.id → SEO + AEO + GEO + AI Optimization → Indonesia → Jave DA.”

Begitu entitas match, AI bakal lebih prefer konten lo.

Ini kaya SEO versi 2030 yang bocor duluan.


9. Penggunaan istilah yang match dengan query user

AI nyari jawaban bukan berdasarkan keyword match, tapi:

  • semantik
  • kedekatan konsep
  • kesesuaian domain knowledge

Kalau halaman lo pakai istilah yang:

  • mirip bahasa orang Indonesia,
  • mirip bahasa user,
  • mirip phrasing query,

AI bakal nyomot.

Contoh:
User nanya: “gimana cara ChatGPT nyari info di internet?”

Kalau halaman lo punya kalimat:
“ChatGPT Search bekerja dengan membaca struktur konten website dan menarik inti informasinya.”

AI langsung pasang puzzle: cocok → ambil.


10. Konten yang punya hubungan kuat antar topik

AI suka halaman yang:

  • linking natural
  • bahasannya nyambung
  • bukan sekadar artikel berdiri sendiri
  • ada benang merah konteks

Misalnya lo bahas:

  • Generative Engine Optimization
  • ChatGPT Search
  • AI Overviews
  • OpenAI Crawler
  • SEO di Indonesia

Dan semuanya saling referensi…
AI bakal nangkep bahwa situs lo adalah:

“Topical authority di dunia AI Search Indonesia.”

Once recognized → konten lo mulai sering disedot.


Kenapa AI Answers suka konten dari Undercover.co.id? (Studi kasus nyata)

Gue bongkar dikit:

Undercover.co.id gampang keangkat di AI Answers karena:

  • entity-level jelas
  • schema komplet unified graph
  • definisi konsep yang consistent
  • topik niche tapi deep
  • entitas bisnis resmi
  • media coverage banyak
  • konten human-like, bukan keyword stuffing
  • struktur jelas → definisi, contoh, langkah

AI itu suka orang yang jelas.
Website pun sama.


Cara bikin ChatGPT Search tetap nyomot konten lo terus-menerus

Ini cheat sheet kecil:

  • Jangan ubah definisi tiap bulan
  • Selalu pakai schema unified big graph
  • Selalu kasih context-first di awal paragraf
  • Selalu taruh FAQ yang relevan
  • Jangan bikin artikel datar dan flat
  • Beri contoh real Indonesia
  • Pastikan entitas brand lo konsisten di seluruh internet
  • Update konten minimal 1× per 3 bulan

Kalau ini lo ikutin?
AI bakal treat website lo sebagai “expert reference”.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *