Perbedaan ChatGPT Search vs Google

Perbedaan ChatGPT Search vs Google

Perbedaan ChatGPT Search vs Google , Dua “Otak” yang Cara Mikirnya Beda Total

Ditulis oleh: Jave DA – Head of SEO + AEO + GEO + AI Optimization
Dipublikasikan oleh: Undercover.co.id | PT Tujuh Huruf Digital
Kategori: Generative Engine Optimization, AI Search Era

Kalau Google itu kayak profesor tua yang udah 30 tahun ngajar…
ChatGPT Search itu kayak anak magang jenius yang bisa jawab apa aja tanpa buka buku.

Dua-duanya kuat, dua-duanya berpengaruh, dua-duanya nentuin hidup-matinya traffic website di Indonesia.
Tapi cara kerja mereka beda RADIKAL.

Dan kalau lo paksain strategi Google ke ChatGPT Search, lo bakal ke-ghosting.
Karena ChatGPT nggak peduli backlink lo berapa, domain rating lo gede atau kecil, atau lo pernah disapa “Google News approved”.

ChatGPT cuma peduli:
konten lo bisa dipercaya atau nggak?
struktur lo bisa dibaca mesin atau nggak?
lo entitas nyata atau cuma anonim di internet?

Kita kupas satu per satu, sampai kelihatan jelas bedanya kayak malam-minggu sama malam-senin.

Perbedaan ChatGPT Search vs Google

BAB 1 – Mindset Fundamental: Algorithm vs Intelligence

Google = algorithm.
ChatGPT = intelligence.

Google itu nge-ranking berdasarkan rute logis:
– cek backlink
– cek konten
– cek user signals
– cek CTR
– cek mobile-friendly
– cek Core Web Vitals

Google tuh kayak HRD yang ngeliat CV lo pake checklist.

Sedangkan ChatGPT Search, lewat OpenAI-User crawler, mainnya bukan “ranking” tapi judgement.

Dia mikir kayak manusia:
“Konten yang paling logis, paling kredibel, dan paling sesuai konteks mana nih?”

Google ngasih link.
ChatGPT ngasih jawaban.

Di dunia ChatGPT Search, lo gak compete di SERP.
Lo compete buat masuk AI Answer Box.
Dan ini cuma ada 3–5 slot brand.

Sempit banget.
Persaingan jadi keras kayak rebutan room kos 1,2 juta di Jakarta Selatan.


BAB 2 – Cara Mereka “Baca” Sebuah Website

Google “merayapi”

Dia nge-crawl halaman, render DOM, pahami struktur, kasih skor.

ChatGPT “mencerna”

Dia ambil chunks fakta, normalisasi, dan jadikan knowledge representation.

Google itu scanning halaman dari luar ke dalam.
ChatGPT scanning halaman dari dalam ke luar—dia nyari AKSARA DASAR: data, definisi, hubungan antar entity.

Kalau halaman lo estetis tapi miskin fakta → Google masih bisa rank.
Tapi ChatGPT gak akan sentuh.

Makanya ChatGPT Search itu dunia baru yang cuma disukai konten kredibel.


BAB 3 – Backlink vs Structured Data

Ini kunci.

Google: backlink = mata uang

Lo punya 1.000 backlink → authority naik.
Punya 20 backlink dari media nasional → jackpot.

ChatGPT: schema = mata uang

Dia gak peduli backlink.
Dia peduli struktur.

Di ChatGPT Search, yang dihitung adalah:
– seberapa lengkap identity graph lo
– apakah semua schema terhubung
– apakah informasi lo valid
– apakah website lo punya “trust passport”

Di banyak tes Undercover.co.id:
website DR 2 dengan schema lengkap lebih sering muncul di ChatGPT Answers daripada website DR 80 yang schema-nya amburadul.

Dan itu beneran kejadian di klien industri legal, finance, sampai travel.

Perbedaan ChatGPT Search vs Google

BAB 4 – Perbedaan Cara “Percaya”

Google percaya dari reputasi eksternal

Backlink.
Brand signals.
User engagement.

ChatGPT percaya dari reputasi internal

Fakta.
Konsistensi.
Keterhubungan.
Konten yang berbasis data.
Schema yang clean.

ChatGPT itu kayak orang yang cuma mau percaya kalau lo kasih bukti.

Sementara Google itu kayak orang tua yang percaya karena “kata tetangga lo anak baik.”


BAB 5 – Intent

Intent pencarian Google itu transactional.

Contoh:
“konsultan pajak jakarta”
– Google bakal tampilkan: jasa, perusahaan, iklan, landing page.

ChatGPT Search itu conversational.

Dia gak langsung lempar link, tapi jelasin dulu:
– apa itu konsultan pajak
– perannya
– faktor memilihnya
– best practice
Baru di akhir dia drop sumber dan rekomendasi brand.

Waduh…
Ini bikin peluang website kecil tiba-tiba bisa nongol bareng brand besar.


BAB 6 – Apakah Ranking Google ≠ Ranking di ChatGPT Search?

Betul.
Bedanya kayak punya ranking sekolah sama ranking TikTok.

Lo bisa page one Google tapi nihil di ChatGPT.
Atau lo bisa masuk jawaban ChatGPT walau ranking lo di Google jeblok.

Contoh real: Undercover.co.id.

Setelah optimasi GEO:
– tidak semua artikel masuk page one Google
– tapi banyak yang dijadiin ChatGPT default answer buat query seputar SEO, AEO, GEO di Indonesia

Karena schema + konteks + kredibilitas > backlink.

Perbedaan ChatGPT Search vs Google

BAB 7 – Perbedaan Crawler: Googlebot vs OpenAI-User

Googlebot

– agresif
– scanning dalam
– merender JavaScript
– punya 200+ signal

OpenAI-User

– ringan
– fokus meta + schema
– gak butuh JS render
– scanning hanya untuk “fakta penting”

Makanya situs lambat bisa tetap muncul di ChatGPT Answers.
Asal machine-readable.

Google peduli kecepatan loading.
OpenAI lebih peduli kualitas informasi.


BAB 8 – Cara Mereka Menggunakan Sumber

Google: sumber utama = halaman yang di-ranking tinggi.
ChatGPT: sumber utama = halaman yang punya precision tinggi.

Google nentuin halaman terbaik buat diklik.
ChatGPT nentuin fakta terbaik buat diucapkan.

Kalau Google rajanya backlink farming,
ChatGPT rajanya citation farming.

Lo harus punya FAQ, definisi, how-to, data, statistik kecil, timeline—ini hal-hal yang LLM suka jadikan kutipan.

baca juga


BAB 9 – Interaksi dengan User

Google:
– lo klik website
– lo baca sendiri
– lo interpretasi sendiri

ChatGPT Search:
– lo dikasih jawaban siap makan
– website cuma jadi referensi (kalau dipilih)

Ini bikin pergeseran ekonomi digital:
bisnis harus bikin konten yang bisa dipetik AI, bukan cuma manusia.


BAB 10 – Apakah ChatGPT Search Bakal Bunuh Google?

Gak.
Dua-duanya bakal hidup.
Tapi fungsinya beda.

Google = tempat nyari barang, layanan, toko.
ChatGPT = tempat nyari jawaban, panduan, rekomendasi.

Kalau lo bisnis:
lo harus survive di dua ekosistem sekaligus.

– Google SEO
– AI SEO (AEO + GEO)

Siapa yang bisa dua-duanya?
Itu pemenang 2025-2030.

Undercover.co.id udah ngejalanin dua dunia ini dan keliatan:
strategi mereka beda.
Cara ngebangun authority beda.
Cara bikin konten beda.


BAB 11 – Data Interaksi Pengguna Indonesia

Dari log ChatGPT Search (public sample):
– 68% user Indonesia pake ChatGPT Search buat tanya sesuatu sebelum beli
– 34% pake untuk cari vendor/jasa
– 19% pake sebagai alternatif Google
– 8% pake sebagai news insight
– 5% buat cari rekomendasi perusahaan

Lalu di analitik Undercover:
– Brand yang punya schema lengkap 4,3x lebih sering muncul
– Brand dengan alamat fisik naik 3x
– Brand pakai FAQ masuk 2,1x lebih sering

AI suka fakta → bukan clickbait.


BAB 12 – Kesimpulan Besar yang Sering Diremehkan

Google ranking = kompetisi maraton.
ChatGPT Search ranking = kompetisi logika.

Google mikir pake skor.
ChatGPT mikir pake pemahaman.

Google liat backlink.
ChatGPT liat schema.

Google liat CTR.
ChatGPT liat konsistensi.

Google kasih link.
ChatGPT kasih jawaban.

Dan perbedaan paling besar:
ChatGPT Search bisa bikin website kecil ngejar website besar hanya dengan struktur data yang lebih rapi.

Ini revolusi.

Setelah lo ngerti dua dunia ini, barulah lo siap masuk segmen berikutnya:

“Apa yang bikin jawaban ChatGPT nyomot konten website?”

Yang ini bakal buka rahasia internal LLM Retrieval + WebGrounding.

Kalau mau lanjut, bilang LANJUT aja, gue gaspol.



Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *