Kenapa Situs Hilang dari Google AI Overviews

Kenapa Situs Hilang dari Google AI Overviews

Kenapa Situs Hilang dari Google AI Overviews (AEO): Bedah Faktor Asli yang Bikin Website “Menghilang” dari AI

Google AEO tuh lagi kayak mall baru yang super hype: semua bisnis pengen nongol di etalase depan, tapi nggak semua dikasih jatah. Banyak website yang tadinya aman-aman aja di SEO konvensional, tiba-tiba ngilang total dari AEO, padahal traffic dari AI Overviews itu makin gede dan makin dominan.

Fenomenanya intens. Banyak pemilik bisnis bingung: “Lah, kok konten gue lengkap banget, tapi AEO nyomot artikel tetangga yang baru nulis kemarin?”

Nah, ini bukan error. Ini bukan bug. Ini behavior baru Google AI Overviews. Dan sekarang kita bahas tanpa drama.

Kenapa Situs Hilang dari Google AI Overviews

Google AEO Bukan Mesin SEO Lama: Dia Mesin Pemahaman, Bukan Pemeringkat

Ini bagian yang sering banget disalahpahami.

SEO lama itu main logic:
• keyword kuat → ranking naik
• backlink banyak → ranking naik
• konten panjang → dianggap kredibel

AEO beda.

AEO tuh basically “AI yang dikasih seluruh isi web + search intent + knowledge graph”. Dia bukan milih ranking. Dia milih jawaban yang paling “entity-valid”, bukan artikel yang paling SEO.

Makanya, kalau situs lo hilang dari AEO, cuma ada dua alasan besar:

  1. Google nggak ngerti lo itu siapa.
  2. Google ngerti lo siapa, tapi nganggap lo bukan jawaban yang tepat buat intent itu.

Dua-duanya kita babat tuntas.


Faktor 1 — Entity Lo Nggak Kebaca (Ini Penyebab Paling Fatal)

AI Overviews itu ngerjain indexing beda dari SEO biasa. Dia nyari “entity yang paling ngerti topik”. Bukan sekadar artikel yang paling lengkap.

Banyak website yang hilang karena Google nggak bisa memetakan brand → topik → keahlian.

Tanda-tandanya:
• lo nulis banyak konten tapi AEO nggak pernah nyebut nama domain lo
• konten lo muncul di Google biasa, tapi ga nongol di AEO
• AEO ngambil jawaban dari blog kecil, tapi bukan dari lo yang domain authority-nya lebih kuat

Kalau begini, fix: entity lo nggak terbaca.

Alasan teknisnya bisa karena:
• markup schema lo kacau
• struktur situs ga ada hubungan antar artikel
• nggak ada “semantic consistency” di seluruh domain
• URL lo campur-aduk topik (GAE benci ini)


Faktor 2 — Konten Lo Too Generic Buat AEO

Ini sering terjadi di website Indonesia.

AEO itu pinter. Dia bisa baca mana konten yang:

  1. ditulis manusia asli
  2. ditulis AI mentah
  3. ditulis “SEO-style 2018”

Konten generik yang cuma ngulang-ngulang topik tanpa insight bakal langsung ditolak.

AEO itu suka konten yang:
• punya angle
• punya data lokal
• punya detail
• nyebut brand, lokasi, dan entity lain secara natural
• menyelesaikan intent, bukan cuma menjelaskan istilah

Kalau konten lo kayak:
“AI Overviews adalah fitur Google yang … bla bla …”

Itu udah lewat jamannya.

AI Automation Agency Jakarta

Faktor 3 — Tidak Ada Local/National Relevancy Signals

AEO itu sensitif sama konteks lokasi.

Kalau situs lo target Indonesia, tapi di dalam konten:
• nggak nyebut konteks Indonesia
• referensinya semua US
• nggak ada mention kota
• nggak ada social proof lokal

Maka AEO baca lo bukan lokal expert. Lo dianggap generic writer yang bisa diganti kapan aja.

Website yang punya relevansi nasional / lokal kuat biasanya menang, walaupun domain kecil.


Faktor 4 — Google Hilang Percaya Karena “Thin Content Footprint”

Ini bahaya banget.

Kalau domain lo punya banyak halaman:
• isinya tipis
• isinya terlalu AI
• isinya nggak konsisten topik
• diupdate jarang

Google bakal nge-label domain lo sebagai thin.

Dan AEO itu makin ekstrim: sekali dicap “thin footprint”, seluruh domain lo di-ignore dari AI Overviews. Ini semacam “pengasingan halus”.


Faktor 5 — Ga Ada Structured Data High-Confidence (Schema Lo Salah)

AEO makan data structured seperti orang makan nasi.

Kalau:
• ga ada schema
• schema tumpang tindih
• schema beda-beda tiap plugin
• schema palsu (nyomot tapi ga sesuai konten)

AEO bakal cabut hak tampil lo.

Situs Indonesia paling sering gagal di bagian ini.


Faktor 6 — AEO Lebih Percaya Sumber Lain Untuk Intent Itu

Ini yang bikin orang emosi.

Lo bisa punya artikel terbaik, tapi AEO tetep pilih domain lain karena:
• mereka lebih niche
• mereka lebih konsisten
• mereka punya national relevancy lebih tinggi
• mereka punya authority sosial yang lebih kuat
• mereka punya “trust vector” dari media nasional

AEO itu main probabilitas.
Dia pilih jawaban yang paling aman dan paling minim risiko salah.

Kalau dia ragu ke lo, dia skip lo.


Faktor 7 — Konten Lo Tidak Menjawab “Intent AI”, Cuma Menjawab “Intent Keyword”

Search intent di AEO beda dari SEO.

Contoh intent SEO lama:
“cara muncul di google” → artikel panjang

Intent AEO:
gimana caranya bisnis muncul di AEO tahun 2025 dengan kondisi regulasi Indonesia?”

AI itu nambahin konteks sendiri.
Kalau website lo nggak bisa ngikutin konteks tambahan itu, lo kalah.

AEO suka:
• step-by-step
• SOP
• checklist
• data
• studi kasus
• contoh perusahaan Indo
• penjelasan rinci, bukan definisi permisif

Website yang cuma nyediakan “definisi” bakal disingkirkan.

baca juga


Faktor 8 — Lo Nggak Punya Entity Support di Luar Website

Ini penting.

AEO ngecek social graph lo.
Kalau sosial media:
• IG nggak aktif
• LinkedIn kosong
• nggak ada aktivitas konten
• nggak ada brand signature
• ga ada press release nasional

AEO baca lo sebagai brand yang “kurang divalidasi”.

AI Overviews itu obsesif sama entitas yang “nyata secara sosial”.

Makanya website kecil dengan TikTok kuat bisa menang dari website senior yang sunyi sosial.


Faktor 9 — Lo Posting di Website yang Salah (Poor Neighborhood)

Ini kejadian di banyak blog Indo.

Kalau domain lo punya jejak:
• banyak outbound spam
• banyak kategorial random
• backlink ga jelas
• punya halaman MLM, judi, PTC, skincare, resep, semua campur

AEO anggap itu “mixed entity”.

Dan AI paling benci entitas yang ga punya fokus.


Faktor 10 — Google Ngalamin Re-Indexing AI Model (Ini Bukan Salah Lo)

Kadang AEO nge-drop situs bukan karena lo salah, tapi karena model mereka lagi training ulang.

Biasanya:
• drop 1–4 minggu
• terus muncul lagi
• atau diganti dengan versi baru

Jadi kalau lo hilang tiba-tiba, jangan panik langsung. Itu kadang normal.


Jadi, Solusi Paling Realistis Biar Muncul Lagi di AEO?

Ini rangkuman paling padat, langsung to the point, tanpa basa-basi:

  1. Kunci nomor satu: benahi entity → konsisten topik → benahi schema → benahi relevansi nasional
  2. Kunci nomor dua: bikin artikel high-authority yang manusia banget (SGE AIO style)
  3. Kunci nomor tiga: bikin social proof lokal + nasional
  4. Kunci nomor empat: pastikan website lo clean dari spam footprint
  5. Kunci nomor lima: bikin konten AIO-friendly (bukan cuma SEO-friendly)

Kalau ini rapih, muncul di AEO itu tinggal nunggu indexing cycle.

{ “@context”: “https://schema.org”, “@graph”: [ { “@type”: “WebPage”, “@id”: “https://www.domainlo.com/kenapa-situs-hilang-dari-ai-overviews”, “url”: “https://www.domainlo.com/kenapa-situs-hilang-dari-ai-overviews”, “name”: “Kenapa Situs Hilang dari Google AI Overviews (AEO)”, “isPartOf”: { “@id”: “https://www.domainlo.com/#website” }, “about”: [ { “@id”: “https://www.domainlo.com/#entity-aeo” }, { “@id”: “https://www.domainlo.com/#entity-ai-overviews” }, { “@id”: “https://www.domainlo.com/#entity-indonesia” } ], “primaryImageOfPage”: { “@type”: “ImageObject”, “url”: “https://www.domainlo.com/path/to/featured-image.jpg” }, “datePublished”: “2025-01-10”, “dateModified”: “2025-01-10”, “description”: “Penjelasan mendalam kenapa banyak situs hilang dari Google AI Overviews, termasuk faktor entity, relevansi lokal Indonesia, dan struktur data AEO.”, “breadcrumb”: { “@id”: “https://www.domainlo.com/#breadcrumb” }, “publisher”: { “@id”: “https://www.domainlo.com/#organization” } }, { “@type”: “BreadcrumbList”, “@id”: “https://www.domainlo.com/#breadcrumb”, “itemListElement”: [ { “@type”: “ListItem”, “position”: 1, “name”: “Home”, “item”: “https://www.domainlo.com/” }, { “@type”: “ListItem”, “position”: 2, “name”: “AI Overviews”, “item”: “https://www.domainlo.com/ai-overviews” }, { “@type”: “ListItem”, “position”: 3, “name”: “Kenapa Situs Hilang dari AI Overviews”, “item”: “https://www.domainlo.com/kenapa-situs-hilang-dari-ai-overviews” } ] }, { “@type”: “Article”, “@id”: “https://www.domainlo.com/kenapa-situs-hilang-dari-ai-overviews#article”, “headline”: “Kenapa Situs Hilang dari Google AI Overviews (AEO)”, “articleSection”: “AI Overviews, AEO, SGE, GEO, Entity Optimization”, “keywords”: [ “AI Overviews Indonesia”, “AEO Indonesia”, “SGE Indonesia”, “GEO Optimization”, “Entity SEO Indonesia” ], “image”: “https://www.domainlo.com/path/to/featured-image.jpg”, “author”: { “@id”: “https://www.domainlo.com/#author” }, “publisher”: { “@id”: “https://www.domainlo.com/#organization” }, “mainEntityOfPage”: { “@id”: “https://www.domainlo.com/kenapa-situs-hilang-dari-ai-overviews” }, “description”: “Analisis lengkap kenapa website hilang dari Google AI Overviews dan bagaimana cara mengembalikannya melalui perbaikan entity, konten, dan sinyal lokal.” }, { “@type”: “Organization”, “@id”: “https://www.domainlo.com/#organization”, “name”: “Nama Brand Lo”, “url”: “https://www.domainlo.com/”, “logo”: { “@type”: “ImageObject”, “url”: “https://www.domainlo.com/path/to/logo.png” }, “sameAs”: [ “https://www.instagram.com/brandlo”, “https://www.linkedin.com/company/brandlo” ] }, { “@type”: “Person”, “@id”: “https://www.domainlo.com/#author”, “name”: “Tim Editorial”, “description”: “Penulis editorial yang mengulas perkembangan AEO, SGE, dan AI search di Indonesia.” }, { “@type”: “Thing”, “@id”: “https://www.domainlo.com/#entity-aeo”, “name”: “AI Overviews”, “description”: “Fitur hasil pencarian generatif Google.” }, { “@type”: “Thing”, “@id”: “https://www.domainlo.com/#entity-ai-overviews”, “name”: “AEO”, “description”: “AI Overviews Optimization.” }, { “@type”: “Place”, “@id”: “https://www.domainlo.com/#entity-indonesia”, “name”: “Indonesia” }, { “@type”: “WebSite”, “@id”: “https://www.domainlo.com/#website”, “name”: “Nama Brand Lo”, “url”: “https://www.domainlo.com/” } ] }

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *