Internal Linking: Rahasia Biar Pengunjung Betah di Website

undercover.co.id Internal Linking: Rahasia Biar Pengunjung Betah di Website , Di sebuah kafe di tengah kota, Aldo dan Karin lagi diskusi serius soal website mereka. Aldo baru saja selesai bikin blog tentang tren fashion, tapi ada satu masalah yang bikin dia pusing. “Gue udah nulis banyak artikel, tapi kok bounce rate gue tinggi banget ya? Orang cuma baca satu artikel terus langsung cabut.”

Karin, yang udah lebih dulu ngulik SEO, melirik layarnya. “Lo udah pake internal linking belum?”

Aldo mengangkat alis. “Internal linking? Itu apaan?”

Karin tersenyum. “Jadi gini, internal linking itu ngasih link ke artikel lain di dalam website lo sendiri. Ini penting banget biar pengunjung gak langsung pergi, tapi lanjut baca artikel lain yang masih nyambung.”

Aldo mulai tertarik. “Oke, terus gimana cara pakenya? Gue asal taruh link aja gitu di tiap artikel?”

Karin menggeleng. “Gak bisa sembarangan. Lo harus bikin linking yang relevan. Misalnya, kalau lo lagi nulis tentang tren sneakers terbaru, kasih link ke artikel lo yang bahas cara mix and match sneakers. Jangan asal tempel link yang gak ada hubungannya, itu malah bikin pengunjung bingung.”

Aldo mencatat di laptopnya. “Jadi harus relevan, oke paham. Ada trik lain?”

baca juga

Karin mengangguk. “Ada. Lo bisa pake anchor text yang jelas. Jangan cuma taruh link di kata ‘klik di sini’. Mending pake teks yang deskriptif, kayak ‘Baca juga: Tips Merawat Sneakers Biar Awet’. Ini bakal bantu pengunjung dan juga Google buat ngerti isi linknya.”

Aldo mulai membuka beberapa artikel lamanya. “Wah, gue dulu asal naro link tanpa mikirin teksnya. Pantesan gak ngefek ke traffic.”

Karin lanjut menjelaskan. “Selain itu, pastiin lo taruh internal link di tempat yang strategis. Jangan semua link ditaruh di akhir artikel. Sebar di tengah juga, biar orang tergoda buat klik sebelum mereka sampai ke bagian terakhir.”

Aldo mengangguk. “Oke, jadi link harus tersebar biar gak kelewat. Terus, ada batasan jumlahnya gak?”

Karin berpikir sejenak. “Gak ada aturan pasti, tapi jangan berlebihan. Kalo lo masukin 20 link dalam satu artikel, pembaca malah pusing. Cukup taruh 3 sampai 5 link yang beneran berguna.”

Beberapa minggu kemudian, Aldo datang lagi ke kafe dengan ekspresi puas. “Gila, bounce rate gue turun drastis. Sekarang orang betah lebih lama di website gue karena mereka nemuin artikel lain yang menarik.”

Karin tersenyum. “Tuh kan, internal linking itu kayak jalan pintas buat bikin orang explore website lo lebih lama. SEO makin bagus, user experience juga lebih nyaman.”

Aldo mengangguk mantap. “Mulai sekarang, gue bakal rajin pake internal linking dengan strategi yang bener.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top