SERP Features: Cara Masuk Featured Snippet Google

undercover.co.id/ SERP Features: Cara Masuk Featured Snippet Google , Langit sore mulai gelap saat Arman duduk di coworking space di Jakarta Selatan. Dia baru saja selesai membaca laporan traffic website startup-nya. “Gue bingung, konten kita udah bagus, tapi kok masih kalah sama website lain di Google?”

Tari, sahabatnya yang sudah lama berkecimpung di dunia digital marketing, menutup laptopnya dan menoleh. “Lo udah coba bidik featured snippet belum?”

Arman mengernyit. “Featured snippet? Itu yang gimana?”

Tari tersenyum. “Kalau lo cari sesuatu di Google, sering gak sih lo liat jawaban yang langsung muncul di atas hasil pencarian? Nah, itu namanya featured snippet. Bisa dalam bentuk paragraf, list, tabel, atau video.”

Arman mengangguk pelan. “Jadi, kalau website kita masuk featured snippet, otomatis langsung ada di posisi nol di Google?”

Tari mengangguk. “Bener banget. Posisi nol ini lebih tinggi dari ranking satu, karena langsung muncul di kotak jawaban Google. Ini strategi yang harus lo kuasai biar website lo bisa lebih cepat dapat traffic organik.”

Arman mulai tertarik. “Gimana caranya?”

Tari membuka laptopnya dan mulai menjelaskan. “Pertama, lo harus tahu jenis-jenis featured snippet. Ada yang bentuknya paragraf buat definisi, ada yang list buat step-by-step atau tips, ada yang tabel buat data perbandingan, dan ada juga video. Lo harus tahu dulu tipe mana yang cocok buat konten lo.”

Arman mencatat di ponselnya. “Oke, terus setelah tahu jenisnya, gue harus ngapain?”

Tari mengetik sesuatu di Google dan menunjukkan hasil pencarian. “Lo harus pakai keyword yang sering muncul di pertanyaan orang. Misalnya, lo punya bisnis fashion, coba cari kata kunci seperti ‘cara mix and match outfit’ atau ‘tren fashion 2025’. Biasanya, yang sering masuk snippet itu keyword berbentuk pertanyaan atau yang mengandung kata tanya seperti ‘bagaimana’, ‘apa’, atau ‘mengapa’.”

Arman mulai memahami konsepnya. “Jadi, gue harus buat konten yang menjawab pertanyaan itu dengan jelas dan singkat?”

Tari mengangguk. “Iya, pastiin jawaban lo ada di 40-60 kata buat snippet paragraf. Kalau list, pastiin lo pakai bullet point atau numbering biar gampang dipahami Google. Untuk tabel, susun data lo dengan rapi. Dan kalau video, kasih timestamp yang jelas.”

baca juga

Arman membuka dashboard websitenya. “Terus ada trik lain nggak biar makin gampang masuk snippet?”

Tari tersenyum. “Gunakan heading yang jelas, pakai bahasa yang mudah dipahami, dan jangan lupa optimasi SEO on-page. Misalnya, lo bisa tambahin schema markup biar Google lebih mudah baca struktur konten lo.”

Arman tampak semakin bersemangat. “Oke, gue bakal coba. Kalau berhasil, website gue bakal lebih banyak traffic kan?”

Tari mengangguk. “Iya, karena snippet ini sering diklik orang. Jadi, kalau lo bisa masuk ke situ, kemungkinan besar traffic lo bakal naik drastis.”

Dua bulan kemudian, Arman kembali menemui Tari di tempat yang sama. Dengan senyum lebar, dia menunjukkan statistik website-nya. “Gila, salah satu artikel gue masuk snippet dan traffic-nya naik tiga kali lipat. Lo emang jago!”

Tari tertawa. “SEO itu bukan soal ranking doang, tapi soal strategi. Kalau lo ngerti cara mainnya, website lo bisa bersaing dengan brand-brand besar di Google.”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top