Asuransi Jiwa Tumbuh dengan Kehati-hatian , Kesadaran orang untuk memiliki asuransi jiwa semakin tumbuh. Kondisi tersebut menjadi peluang bagi para pelaku di Industri ini untuk tetap tumbuh di tahun yang penuh ketidakpastian.
Industri asuransi jiwa ditopang oleh meningkatnya pendapatan premi dari kanal distribusi keagenan, premi untuk asuran kesehatan, premi asureral tradisional, dan juga prami yang dibayarkan secara reguler serta dari hasil investasi
Edy Tuhirman, Ketua Bidang Operasional Excellance, IT & Digital Customer Centricity AAJI menjelaskan bahwa untuk menjaga kapercayaan nasabah, industri asuransi wa semakin meningkatkan komitmen dalam pembayaran klaim Pada periode Januari hingga September 2022 secara total industri asuransi jiwa telah membayarkan total klaim sebesar Rp 128, 09 triliun. Nilai tam ini dibayarkan pada kurang lebih delapan juta nasabah
Kemudian, total aset industri ini juga mengalami peningkatan Hingga kuartal tahun 2022, aset industn asuransi ja mencapai Rp 616,42 triliun Angka in meningkat 13.1% dan penode yang sama tahun lalu yang senilai Rp 544,60 triliun
Namun begitu, pada tahun ini industri asuransi jiwa berhasil menorehkan rekor tertingal dalam penetrasi Menurut laporan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AA) untuk pertama kalinya, hingga kuartal tahun 2022. penetrasi asuransi wa di Indonesia menembus 9.5% Industri asuransi pwa telah memberikan perlindungan atau total tertanggung hingg
80,85 juta orang. Jumlah tersebut tumbuh 28% deri periode yang sama tahun 2021 Harapannya, penetrasi ini akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Asuransi Jiwa Tumbuh dengan Kehati-hatian
Menurut Budi Tampubolon, Ketua Dewan Pengurus AA kenaikan total tertanggung tersebut merupakan sinyal bahwa kesadaran masyarakat untuk memiliki asuransi semakin meningkat. Di sisi lain, menjadi bukti tumbuhnya kepercayaan masyarakat pada industri asuransi jwa. Para pelaku di industri asuransi jiwa harus terus melakukan pengembangan supaya tetap bisa menjawab: tuntutan konsumen,” kata Budi.
ndustri urarmi ja mulai menemukan momentum. pertumbuhan pada tahun ini. Berkat pandemi, kesadaran orang untuk memiliki asuransi semakin tinggi, baik poda asuransi jiwa dan kesehatan Sehingga membuat para pemain di industri ini lebih mudah dalam melakukan penetras pasar
Meski kesadaran mulai tumbuh, namun permintaan belum bisa melesat dengan pesat. Hal ini lantaran daya bell konsumen masih belum pulih seutuhnya Kondisi ini masih memengaruhi kinerja industri asuransi. khususnya asuransi jiwa.
Peningkatan jumlah tertanggung asurans ini terjadi pada dua segmen, baik perorangan dan kumpulan. Hingga September 2022, jumlah tertanggung perorangan mencapai 25.97 juta orang Angka tersebut nak 31 dari periode yang sama tahun lalu Sedangkan tertanggung kumpulan di angka 54,88 orang atau meningkat 25.6% dan periode yang sama tahun sebelumnya (
Kenaikan total tertanggung kumpulan tersebut mencerminkan membaiknya hampir seluruh sektor ekonomi. Sehingga permintaan akan perlindungan asurans dori pelaku usaha untuk para karyawannya juga meningkat Di sisi lain kenaikan total tortanggung perorangan merupakan bentuk kesadaran masyarakat Indonesia pada pentingnya proteksi asuransi untuk perlindungan dan perencanaan keuangan jangka panjang
Sampai dengan kuartal tahun 2022 industri asuransi wa telah membukukan total pendapatan Rp 164,55 trilun Pendapatan
Sementara itu, porsi penempatan investas industri asuransi jiwa pada penode Januar September 2022 ini masih didominasi cah instrumen pasar modal dengan porsi 60,4% dan total investas: atau sebesar Rp 325.18 triliun Selain itu, industri asuransi jwa juga menempatkan dananya pada instrumen Surat Berharga Negara (58) dengan
mencapai Rp 538,81 triliun, tumbuh 12,8% dari periode yang sama tahun 2021. (Grafik 2. Sebagai catatan, data-data tahun 2022 berdasarkan kinerja 58 dari 61 perusahaan asuransi jiwa.
“Industri asuransi jiwa merupakan industri yang likuid. Hal ini dibuktikan dengan jumlah penerima klaim yang terus meningkat. Pada kuartal Ill tahun 2022, jumlah penerima klaim asuransi meningkat 7,8% dari periode yang sama tahun 2021. Tentunya, jumlah tersebut terus bisa meningkat hingga akhir tahun 2022,” jelas Edy
Lalu, bagaimana dengan kinerja industri asuransi jiwa tahun depan? Menurut Budi, tantangan industri ini pada tahun depan, di antaranya inflasi yang berpotensi melemahkan daya beli masyarakat. Namun begitu, sejauh ini pemerintah masih bisa menjaga pertumbuhan ekonomi
baca juga
“Tahun 2023, industri asuransi jiwa akan tumbuh dengan kehati-hatian Meski memasang target tinggi, tapi para pemain di industri ini harus lebih waspada karena tantangan kian nyata,” kata Budi
Optimisme tersebut diamini oleh Bianto Surodjo, Direktur PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life). Menurutnya, tahun depan bukan masa yang mudah bagi semua industri, termasuk asuransi jiwa. Namun, ia memprediksi kondisi perekonomian di Indonesia relatif masih bagus. Terlihat dari. postur APBN yang solid dan sektor konsumsi merupakan faktor penggerak perekonomian
“Industri asuransi jiwa masih punya potensi dan peluang untuk tumbuh. Sebab, kebutuhan berasuransi tetap ada walaupun nilai polisnya tidak besar, tapi masih bisa terjangkau. Jadi, untuk mengejar pertumbuhan, perusahaan asuransi harus pintar dan jeli memberikan produk yang tepat Lalu, memperluas jalur distribusi yang tepat dan memanfaatkan kanal digital,” kata Bianto,
lo juga optimistis, penetrasi asuransi jiwa akan terus meningkat di masa mendatang. Sekarang ini, penetrasi asuransi rendah karena masih banyak yang belum mengenal. Ada pula yang punya pandangan salah pada industri ini
“Strategi kami adalah merekrut para agen dari generasi Milenial dan Z. Dengan begitu, lebih mudah dalam membangun komunikasi dengan target pasar yang sudah didominasi dari dua generasi tersebut, khususnya Milenial.” terangnya.
66 Pada tahun 2023, industri asuransi jiwa akan tumbuh dengan kehati-hatian. Meski memasang target tinggi, tapi para pemain di industri ini harus lebih waspada karena tantangan kian nyata.
Budi Tampubolon
Ketua Dewan Pengurus Asosat Asuransi awa Indonesia (AA)