Personalized Marketing , Semakin Personal Semakin Efektif

Personalized Marketing , Semakin Personal Semakin Efektif. Teknologi memainkan peran sentral dalam membangun personalized marketing. Dengan strategi ini, proses mencapai tujuan pemasaran bisa lebih efektif. Pemasaran akan lebih berdampak dan terukur.

etidaknya ada tiga okapaltani pelanggan pada teknologi yang dipakai dalam bisnis, yakni personal, sociel, dan experiential Ketiganya tidak bina dipisahkan satu sama lain. Pelanggan sangat senang bila perusahaan atau merek mampu memahami mereka dan memberikan pengalaman yang terpersonalisasi. Parnonalisasi ini didukung oleh teknologi yang memungkinkan kustomisasi penawaran, konten, maupun layanan. Teknologi artificial intelligence (AI) sangat berperan dalam unuman ini S

Al juga memampukan perusahaan melakukan targeting dengan lebih cerdas, memberikan penawaran yang tepat, di waktu yang tepat, dan pada pelanggan yang tepat. Dengan Al, perusahaan bisa memastikan produk yang cocok untuk pelanggannya. Al juga menciptakan customer engagement yang lebih baik. Tentu saja, personalisasi berbasis Al tersebut bisa mendongkrak kepuasan dan loyalitas mereka. Termasuk kesediaan mereka berbagi data dengan catatan perusahaan bisa menjamin privasi dan keamanan data.

Berkat Al, pelanggan mampu menentukan keputusan pembelian dengan lebih simpel Pasalnya, di antara begitu banyak pilihan Al membantu pelanggan mendapatkan pilihan terkurasi sehingga meminimalkan kebingungan saat memilih Selain itu, pelanggan mendapatkan personalisasi dan bisa melakukan kustomisasi sendiri. Sebaiknya perusahaan juga memanfaatkan teknologi) yang memampukan pelanggan memiliki kontrol atas keputusan pembeliannya. Dalam hal ini, teknologi memungkinkan co-creation atau kolaborasi antara pelanggan dan perusahaan dalam menciptakan sesuatu. Pada akhirnya, personalisasi pemasaran ini mampu mendukung pertumbuhan bisnis

Personalized Marketing : Jaga Kontinuitas

Personalized Marketing tak semata menarik konsumen dengan personalisasi. Namun, menjaga kontinuitas sildus bisnis dengan menawarkan ekosistem layanan yang juga personal ta merupakan konsep dan kerangka besar yang disebut digital customer experience

Hal ini ditunjukkan dengan generasi Y atau Milenial yang lebih memilih menggunakan layanan transportas aping, kembang memiliki kendaraan sendiri Ada pergeseran pola perlaku konsumen yang terjadi pada generas Y. Mereka lebih memilih tidak memilki sebuah barang atau benda dan mencan layanan yang diinginkan on-demand services

Contoh lain, bagaimana generasi Ylebih memilih berlangganan Sagury dibandingkan membe album musik Pemasar yang sebelumnya menjual album: bentuk produk, kin beralih jaket

berlangganan. Karakter tersebut ada ada satu generasi, belum termasuk empat ganarasi lain, yakni Baby Boomer, X, Z, dan Alpha Kellma generasi tersebut memiliki kebutuhan

terhadap produk dan layanan yang berbeda- beda. Bila diturunkan hingga tingkat individu, maka jumlah kombinasi layanan dan produk yang diinginkan setiap individu dari setiap generasi akan beragam. Pada tingkatan inilah, di era Marketing 5.0 inl, pemasar dituntut memahami setiap konsumen.

Untuk menentukan pola konsumsi setiap Individu yang merupakan personalized marketing bisa terwujud dengan melakukan analisis big date dengan bantuan Al. Inilah yang dilakukan oleh Pedulilindungi, platform layanan kesehatan buatan Kementerian Kesehatan RL Aplikast yang lahir di tengah pandemi ini mampu memanfaatkan teknologi seperti Al dan big data dalam personalisasi layanannya. Setiap pengguna tentu memiliki kendala maning- masing bila terkait kesehatan.

“Dengan melakukan analisis big date dari pengguna, PeduliLindungi mampu menghadirkan layanan edukasi dan kesehatan yang personal untuk setiap penggunanya. Analisis big data kesehatan berbasis Al akan meningkatkan kecepatan, presisi, dan akurasi dalam pengambilan keputusan terkait pelayanan kesehatan.” kata Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan A1 Sebal

la menambahkan, berkolaborasi dengan platform SATUSEHAT, PeduliLindungl membangun layanannya menjadi personalized health service. Setidaknya ada sembilan fitur yang menjadi turunan produk personalisasi inl. Sembilan fitur tersebut di antaranya Profil Medis, Diari Kesehatan, Early Warning System, Tracing & Testing, dan Telemedisin Terintegrasi.

Pembacaan big data tersebut menghasilkan riwayat medis masing-masing pengguna. Dengan riwayat medis tersebut, layanan dikembangkan dengan penambahan fitur, seperti saran kesehatan personal yang berbeda untuk tiap-tiap individu, sesuai riwayat medis masing-masing. Ditambah lagi, riwayat medis tersebut juga menentukan edukasi kesehatan yang diperlukan tiap pengguna.

PeduliLindungi juga tidak hanya memberikan layanan dan informasi yang personal, tapi juga bertransformasi menjadi platform digital terintegrasi. Riwayat medis setiap pengguna akan menjadi data yang bisa diakses tiap fasilitas kesehatan di Indonesia, dengan persetujuan pasien. Langkah ini membantu dokter untuk mengambil keputusan cepat berdasarkan riwayat medis. (Grafik 1)

Menjadi personal atau yang karib disebut “que banget” menjadi salah satu arah merek dalam berevolusi sesuai dengan permintaan konsumen. Terlebih dalam bisnis yang menjadi inti dari digitalisasi, yakni konektivitas.

Sama seperti PeduliLindungi, personalisasi dilakukan Telkomsel dalam menjangkau pasar. Tapi, Telkomsel bukan hanya sekadar menjadi penyedia konektivitas digital bagi para konsumen karena hal itu tidak cukup untuk bertahan dalam kompetisi. Selain menyediakan konektivitas, Telkomsel juga berevolusi dan menyelaraskan diri dengan apa yang dibutuhkan tiap pengguna.

Ketika pandemi, pemintaan terhadap layanan SVOD (Subscription Video On-Demand) dan AVOD (Audio Video On-Demand) meningkat. Telkomsel yang menangkap peluang ini. mengintegrasikan akses pembayaran kepada layanan-layanan tersebut, seperti Netflix, Amazon Prime Video, Disney Hotstar, dan platform online conference Zoom. Integrasi juga dilakukan dengan penyedia layanan keuangan digital yang beragam, sesuai dengan preferensi pengguna dalam satu aplikasi.

Integrasi tersebutlah yang membuat layanan Telkomsel memiliki digital customer experience (CX) yang personal. Dorongan untuk membuat layanan dan digital CX yang personal ini dimulai dan transformasi digital yang menyeluruh Untuk membuat customer experience yang mulus, transformasi perlu dilakukan secara holistik

baca juga

    “Untuk memastikan bahwa transformasi digital sukses, diperlukan keterlibatan dari semua pemangku kepentingan di dalam sebuah organisasi. Terlebih dukungan dan keterlibatan dari semua pemimpin di organisasi ujar Jockie Herusson, VP Business Development and innovation Telkomsel Industri asuransi uga menambah ka

    digital dan mulai menerapkan konsep yang sama. Para pelaku di industri ini melakukan personalisasi pemasaran dan pengalaman konsumen di dalam layanannya. Langkah tersebut dilakukan Generali yang menyadari bahwa tiap individu memiliki kebutuhan proteksi asuransi yang berbeda-beda. Meski mampu membaca kebutuhan setiap individu, namun produk asuransi memiliki klasifikasi yang lebih sempit dibandingkan produk layanan kesehatan ataupun telekomunikasi. Diperlukan penyesuaian tak hanya dari sisi minat, namun daya beli, kesanggupan pembayaran premi, hingga faktor usia.

    Sehingga Generali meluncurkan beragam produk sebagai jawaban dalam memberikan produk yang personal Variasi produk yang beragam akan memudahkan pengguna dalam memilih produk asuransi yang cocok sesuai kebutuhan dan kemampuan. Tak sekadar variasi produk, customer experience menjadi hal yang diperhatikan, termasuk dalam kemudahan membayar premi. Selain itu, memastikan pemilik polis merasa tenang dan cuas merupakan inti dari customer journey yang dibangun General

    Menurut, Vivin Arbianti Gautama, Chief Marketing Officer (CMO) Generall indonesia, polis asuransi tentunya disesuaikan dengan berbagai faktor, seperti usia masuk, gave hidup dan ragam manfaat yang dipilih. Tapi, menurutnya, yang dicari nasabah bukan hanya manfaat proteksi. “Nasabah juga menginginkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan yang menyenangkan, baik prapenjualan penjualan dan pascapenjualan katanya

    Dengan melakukan analisis big data dari pengguna layanan, PeduliLindungi mampu menghadirkan layanan edukasi dan kesehatan yang personal untuk setiap penggunanya.

    Setiaji , Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

    Leave a Comment

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Scroll to Top